Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Indahnya Sebuah Kebersamaan

  • Asyiknya kalo sudah kumpul bareng ma temen-temen.
  • Foto bareng saat Ziarah Wali Songo ketia di Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim 2009.
  • Ono-ono wae saat arek CONTRA berkumpul bersama.
  • si Kecil yang imout.

Kamis, 26 Juli 2012

KONSEP MEMBUAT RUMUSAN INDIKATOR AL QURAN HADIST

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik di madrasah adalah pendidikan agama Islam, yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah terdiri atas empat mata pelajaran,  yaitu: Al-Qur'an-Hadis, Akidah-Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi dan melengkapi.
Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah yang terdiri atas empat mata pelajaran tersebut memiliki karakteristik sendiri-sendiri. al-Qur'an-hadis, menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu demi mencapai hasil belajar yang efektif dan memuaskan maka diperlukan sebuah konsep atau strategi pembelajaran yang sistematis.
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, dan melibatkan berbagai komponen, yang tidak hanya menuntut keterampilan teknis dari pihak pengembang terhadap pengembangan berbagai komponen kurikulum, tetapi pula dipahami berbagai faktor yang mempengaruhinya. Pengembangan KTSP memfokuskan pada kompetensi tertentu, berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang utuh dan terpadu, serta dapat didemonstradikan peserta didik sebagai wujud hasil belajar. Penerapan KTSP memungkinkan para guru merencanakan, melaksanakan, dan menilai kurikulum serta hasil belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi, dan kompetensi dasar, sebagai  cermin penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang dipelajari. Oleh karena itu, peserta didik perlu mengetahui kriteria pencapaian kompetensi yang akan dijadikan standar penilaian hasil belajar, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri melalui penguasaan terhadap sejumlah kompetensi, sebagai prasyarat melanjutkan penguasaan kompetensi berikutnya. Kriteria tersebut biasanya dikembangkan tujuanindikator kompetens dasar yang harus dipakai.

B.     Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian indikator ?
2.    Apa komponen-komponen indikator ?
3.    Apa kata – kata operasional yang dijabarkan dalam membuat indicator ?
4.    Bagaimana menjabarkan Kompetensi Dasar Kedalam Indicator ? 
5.    Syarat-syarat pembuatan sebuah indikator ?

  
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Indikator
Dalam kaitannya dengan KTSP guru hendaknya memahami langkah penting dalam menjabarkan kompetensi dasar kedalam indokator.
Disisi sebelum guru dapat menjabarkan kompetensi dasar kedalam indikator guru harus lebih dahulu mengerti define dari indikator itu sendiri yaitu indikator adalah prilaku yang dapat diukur atau di observasin untuk menunjukkan pencapaian kompetensi dasar tertentu untuk yang menjadi acauan penilaian mata pelajaran.
Jadi indikator merupakan kompetensi dasar yang spesifik apabila serangkaian indikator dalam satu kompetensi dasar sudah tercapai, berarti target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi.

B.     Komponen-komponen Indikator
Pada komponen indikator, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.      Indikator merupakan penjabaran dari KD yang menunjukkan tanda-tanda, perbuatan atau respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.
2.      Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
3.      Rumusan indikator menggunakan kerja operasional yang terukur atau dapat di observasi.
4.      Indikator digunakan sebagai bahan dasar untuk menyusun alat penilaian.

C.    Kata-kata operasioanal yang dijabarkan dalam membuat indikator 
Kata-kata operasional yang digunakan untuk membuat indikator kompetensi, baik yang menyangkut kognitif, efektif maupun psikomotorik diantaranya adalah :
a.       Kognitif meliputi 
                     1.       Knowledge (pengetahuan) yaitu menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan, mengidentifikasi mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama, memberi lebel, dan melukiskan.
                     2.       Comprehension (pemahaman) yaitu, menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasikan, menguraikan, menuliskan kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.
                     3.       Application (penerapan) yaitu, mengoperasikan, menghasilkan, mengatasi, mengubah, menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung.
                     4.       Analysis (analisis) yaitu, menguraiakan, membagi-bagi, memilih dsan membedakan.
                     5.       Synthesis ( sintesis) yaitu, merancang, merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, dan merencanakan.
                     6.       Evaluation (evaluasi) yaitu, mengkritisi, menafsirkan, mengadili, dan memberikan evaluasi.
b.      Efektif meliputi 
                     1.       Receiving (penerimaan) yaitu mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan.
                     2.       Responding (menanggapi) yaitu konfirmasi, mejawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan, dan menampilkan.
                     3.       Valuing (penamaan nilai) yaitu menginisiasi, megundang, melibatkan, mengusulkan, dan melakukan.
                     4.       Organigastion (pengorganisasian) yaitu, memverivikasi, menyusun, menyatukan, menghubungkan, dan mempengaruhi.
                     5.       Characterization (karakterisasi) yaitu menggunakan nilai-nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini.
c.       Psikomotorik atau gerak jiwa meliputi 
                     1.       Observing (pengamatan) yaitu, mengamati proses, member perhatian pada tahap-tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi.
                     2.       Initation (peniruan) yaitu melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun kembali sebuah struktur dan menggunakan sebuah model.
                     3.       Practicing (pembiasaan) yaitu, membiasakan prilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten.
                     4.       Adapting (penyesuaian) yaitu, menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan model.

D.    Menjabarkan Kompetensi Dasar Ke dalam Indikator 
Cara atau langkah yang paling mudah untuk menjabarkan kompetensi adalah menambah kolom disebelah kanan pada format standar kompetensi dan kompetensi dasar. Untuk memilih kata-kata operasional dalam indikator, bisa melihat data-data operasional sebagaimana dikemukakan diatas. Dalam pada itu guru bisa manambahkan kata-kata operasional untuk mengisi indikator yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, kebutuhan daerah dan satuan pendidikan masing-masing. Seteleh indikator kompetensi dari kompetensi dasar yang telah diajarkan telah diidentifikasi selanjutnya dikembangkan dalam kalimat indikator yang merupakan karakteristik kompetensi dasar.
Seperti berikut :
Aspek Al-Qur’an Hadits
Standar kompetensi : Mendeskripsikan kedudukan al-Qur’an serta mengamalkan ajaran-ajarannya.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI POKOK
Mambaca dan faham ayat-ayat tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi




Hasil belajar:
1.      Membaca dan menjelaskan isi surat Al-Mukmin ayat 67
Siswa dapat:
Ø Membaca dengan fasih surat Al-Mukmin ayat 67
Ø Menjelaskan penerapan ilmu tajwid dalam surat Al-Mukmin ayat 67
Ø Menyimpulkan kandungan surat Al-Mukmin ayat 67 yang berkaitan dengan proses kejadian manusia
Ø Menunjukkan perilaku yang mencerminkan isi surat Al-Mukmin ayat 67

Ø Surat Al-Mukmin ayat 67
2.      Membaca dan menjelaskan isi surat Al-Baqarah ayat 30
Ø Membaca dengan fasih surat Al-Baqarah ayat 30
Ø Menjelaskan penerapan ilwu tajwid dalam surat Al-Baqarah ayat 30
Ø Menyimpulkan kandungan surat Al-Baqarah ayat 30 yang berkaitan dengan peranan manusia sebagai khalifah di bumi
Ø Mencerminkan isi surat Al-Baqarah ayat 30
Ø surat Al-Baqarah ayat 30


E.     Syarat-syarat Pembuatan Rumusan Indikator
Suatu rumusan indikator tentang kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki peserta didik harus memnuhi syarat sebagai berikut:
1.      Spesifik artinya mengandung satu penafsiran (tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam).
2.      Operasional artinya mengandung satu perilaku yang dapat diukur untuk memudahkan penyusunan alat evaluasi.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Indikator merupakan kompetensi dasar yang spesifik apabila serangkaian indikator dalam satu kompetensi dasar sudah tercapai berarti target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi.
Pada komponen indikator, hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
a.       Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda, perbuatan atau respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.
b.      Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
c.       Rumusan indikator digunakan sebagai bahan dasar untuk menyusun alat penilaian. Suatu rumusan indikator tentang kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki peserta didik harus memenuhi dua syarat yakni spesifik dan operasional.







DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, E. 2007.
 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Bandung : PT. RemajaRosdakarya.Muslich, Mansur. 2009.
 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jakarta : PT. BumiAksara.
Majid, Abdul dan Dian Anjani. 2006.
Pendidikan Agama IslamBerbasis Kompetensi
Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.Mulyasa. 2007.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Bandung : PT.Remaja Rosda Karya.Muslich, Mansur. 2009.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1 komentar:

Seacrh

.