Sang matahari mulai menjulang tinggi ke atas, terik sinar
mentari mulai terasa semakin panas. Membuat semua orang yang berada dalam “len” warna merah jurusan cerme-bunder gerah. Tak sabar ingin segera sampai ke tujuan
masing-masing. Tak terkecuali dengan diriku. Hari itu aku sedang dalam
perjalanan kembali ke pondok setelah liburan panjang. Liburan hari raya idul
fitri 1433 H.
Menunggu,
menunggu dan menunggu adalah sesuatu yang sangat bosan. Bukan hanya bagiku
seorang. Mungkin bagi orang-orang di sekitarku saat itu. Apalagi
yang sudah berada dalam len sejak tadi sebelum aku masuk. Menunggu hingga
penumpang penuh sesak berjubel dalam satu mobil. Apalagi ditambah dengan aroma yang tak sedap, seakan-akan menusuk-nusuk
hidung.
Untungnya,
rasa bosan tak terlalu lama hinggap di kepalaku. Karna saat itu, kebetulan aku
bertemu dengan seseorang yang sangat ku kenal ketika berada dalam Pesantren. Dan juga dia termasuk salah satu seniorku. Pak Qomaruddin
namanya, tapi lebih akrab dipanggil pak qoqom. Kebetulan dia mau ke Malang. mencari
pengalaman katanya. setelah tahun ini boyong dari pesantren.
Saat
semuanya diam, hanyut dalam pikiran masing-masing. Tak sabar ingin segera
sampai ke tujuan. Suara mesin canggih buatan manusia berlomba-lomba nyaring di telingaku. Tapi
aku berusaha untuk menulikan telingaku, ku biarkan kebisingan lewat begitu
saja.
Ku duduk terdiam. Ku palingkan wajahku ke depan tuk melihat
suasana di luar melalui jendela yang tembus pandang. Ku edarkan pandanganku
kesana kemari. Hingga penglihatanku berhenti pada sebuah papan. Tepat berada di
depan sebuah toko.
Ada
rasa aneh yang menjulur ke pori-pori tubuhku, hingga menembus ke dadaku saat
melihat papan itu. Ku amati lebih teliti papan persegi panjang yang tak terlalu
besar tersebut. Di sebelah kiri ada gambar seorang pemuda gagah berani, memakai jas warna cream, dengan baju putih di dalamnya.
Serta dasi yang menempel di depan dadanya.
Di samping kanannya ada sebuah tulisan yang membakar semangat
dalam dadaku. Yang mengobarkan keinginanku selama ini untuk berubah menjadi
lebih baik dan lebih baik lagi. Ku ucapkan tulisan
itu berulang-ulang kali di dalam hati
"
PUNCAK PRESTASI DIAWALI KEINGINAN KUAT DAN KESUNGGUHAN HATI"
0 komentar:
Posting Komentar